This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Gambar Motivasi Sukses

Gambar Motivasi Sukses
Untuk Selalu di Ingat!

Tuesday, August 21, 2012

”KONSEP PENDIDIKAN ISLAM KONTEMPORER”

 
Judul         :  Dinamika Pemikiran Tentang Pendidikan Islam.
Penulis       :  Muhammad Tholhah Hasan.
Penerbit     :  Lantabora Press - Jakarta
Cetakan I  :  April 2006 M.
Tebal         :  278 + xx.

Pendidikan merupakan nyawa peradaban, dan sampai sekarang tidak ada satu bangsa dan satu negarapun yang tidak berusaha secara serius untuk memajukan pendidikannya sesuai dengan tantangan yang dihadapinya. Mengapa Amerika  Serikat, Inggris, Kanada, dan Jepang menjadi negara-negara yang maju dengan peradaban modernnya? Mengapa sebagian besar negara-negara di Asia dan Afrika sampai sekarang ini belum dapat mencapai kemajuan sebagaimana yang dicapai negara-negara tersebut, tidak lain adalah karena tingkat kemajuan pendidikannya belum semaju mereka.   

Seorang pemikir besar Islam, Syakib Arsalan, menulis dalam bukunya ”Limadza Taakhara al-muslimun, wa Taqaddama Ghoiruhum”, dia melihat umat Islam dan negara-negara Islam (yang umumnya waktu itu masih dijajah imprerialis Barat) dalam keadaan yang terbelakang dan sangat memprihatinkan, sedangkan negara lain banyak yang sudah bangkit meraih kemajuan. Akhirnya dia mengatakan, bahwa sebab utama kemunduran umat Islam dan negara-negara muslim adalah karena, lemahnya dalam pemahaman dan pengamalan ajaran agamanya (Islam) yang memberikan kekuatan jiwanya, dan karena ketertinggalannya dalam penguasaan ilmu pengetahuan. Kedua sebabnya ini akhirnya berujung pada rendahnya kualitas pendidikan Islam.     

Ada beberapa hal yang  menjadikan ketertinggalan pendidikan Islam, antar lain:
Pertama Dalam beberapa abad, hampir semua kawasan atau negara di dunia yang ditempati umat Islam, menjadi jajahan bangsa lain, khususnya bangsa barat (Inggris,Perancis, Belanda, Pertugis), seperti Maroko, Aljazair, Mesir, Suria, Pakistan, Iran, Indonesia dan Malaysia. Mereka tidak hanya di jajah secara politis dan ekonomi, tetapi juga dijajah secara budaya dan karekter.

Kedua Umat islam sendiri mengalami ”kelemahan peradaban”, dimana aktivitas dan gairah berprestasi dan berkreasi mengalami penurunan. Sebagai contoh, dalam dunia keilmuan mereka hanya berkutat pada memberi komentar (syarah) atau memberi ringkasan (mukhtashar), atau mengulang-ulang masalah yang sudah dibahas orang sebelumnya (tikrar). Kreasi dan temuan-temuan baru yang prestatif nyaris tidak muncul. Masa ini yang lebih dikenal sebagai masa kebekuan dan ketidak berdayaan (’ashru al-jumud wa al-khumil),

Ketiga Kekuasaan penjajah kemudian menjamah dunia pendidikan di daerah kolonialnya, dan memaksakan sistem pendidikan sesuai dengan kepentingan mereka, bahkan pendidikan yang dapat memperkokoh akar-akar kolonialisme mereka, dan menjadikan bangsa jajahannya tidak berdaya untuk melepaskan diri dari cengkeraman mereka serta kehilan gan jati diri dan kepribadian mereka (penjajahan kultural).

Keempat Pada saat umat Islam dapat melepaskan diri dari penjajahan pada awal abad ke-20 M. Dengan cara yang berbeda-beda, merekan memang dapat merebut kemedekaan politik dengan berdirinya negara-negara bangsa yang berdaulat, tetapi dalam bidang budaya termasuk pendidikan, umumnya masih melanjutkan filsafat dan sisitem yang diwariskan oleh pihak kolonialis. Dan bangsa-bangsa muslim yang baru merdeka itu belum sempat serius mengkaji ulang filsafat dan sistem pendidikan Islam yang mereka perlukan.pendidikan akademis, budaya relegius terdesak oleh arus budaya sekuler, sikap prilaku etis di pinggirkan oleh model sikap dan prilaku pop dan hedonis

Buku ”Dinamika Pemikiran Pendidikan Tentang Islam”, merupakan salah satu upaya untuk mengigatkan kembali kepada umat Islam, terutapama kepada para ulama, cendikiawan muslim, para praktisi pendidikan Islam, tentang perkembangan pemikiran dan capaian pendidikan Islam dalam sejarah umat manusia, faktor-faktor yang mendorong dan faktor yang menghambat, dan peluang-peluang yang dapat dicermati untuk kemajuan pendidikan Islam di tengah-tengah masyarakat modern yang penuh tantangan sekarang ini, sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam.

Dengan hadirnya buku ”Dinamika Pemikiran Pendidikan Tentang Islam”, telah membawa angin segar dalam dunia pendidikan Islam, karena buku ini memuat tentang dasar-dasar teologis dan filosofis dari pendidikan Islam, termasuk pemahaman tentang konsep ”Fitrah” dalam Islam, perjalanan dan peranan pendidikan Islam dalam sejarah, mengenalakan beberapa tokoh-tokoh pemikir dan praktisi pendidikan Islam dan poko-pokok pemikirannya, pendidikan Islan di Indonesia dan tentang tantangan-tantangan yang sekarang di hadapi oleh pendidikan Islam dalam rangka merekonstruksi kebangkitan umat di era globalisasi.


*)Hamdany
Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Pendidika Agama Islam UIN Malang, Pengurus HMJ PAI, Dan Aktif di Lembaga Kajian, Penelitian & Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) UIN Malang. Sekaligus Aktivis PMII Chondrodimuko.

Nb. Suddah Di Muat di Koran Pendidikan.

 

BIODATA SINGKAT


Nama                                      : Hamdany
TTL                                          : Pontianak, 13 Maret 1985
Mahasiswa                              : Jurusan Pendidikan Agama Islam
                                                   Fakultas Tarbiyah UIN Malang.
Alamat                                     : Jl. Gajayana No. 50 Malang
Hp                                           : 081334285538


Kenangan Indahnya kebersamaan

Monday, June 11, 2012

Pendidikan karakter itu bukanlah sesuatu yang muluk-muluk atau sulit. Pendidikan karakter sebenarnya sudah ada dimana-mana. Sudah ada dikeluarga, dilingkungan sosial, sekolah, tempat hiburan dan lainnya. Tapi kali ini kita akan belajar sesuatu inti yang penting tentang pendidikan karakter dari sepak bola. Ya, kenapa sepak bola karena kondisi atau contoh ini akan sangat mudah di analogikan (disamakan) dengan kondisi dan bagaimana mendidik karakter di dalam sekolah dan rumah. Pada dasarnya pendidikan karakter adalah memberikan aturan main dalam kehidupan dan lingkungan sosial disertai dengan konsekuensi yang berlaku didalamnya. Lalu hubungan dengan sepak bola? Mudah, dalam sepak bola sudah berlaku aturan yang sangat baku dan jelas. Ada aturan main dan konsekuensi. Jika melanggar ada kartu kuning (peringatan), kartu merah (keluar dari permainan), free kick, penalty, corner kick, bahkan denda uang bagi pemain dan team. Bahkan yang lebih “sadis” lagi jika team tersebut harus turun kasta ke liga yang lebih rendah lagi. Sebagai pecinta sepak bola, saya sangat senang dan berulang kali menggunakan contoh ini kepada guru dan orang tua yang ingin tahu tentang bagaimana mendidik karakter anak dengan menggunakan contoh ini. Seorang anak perlu mengembangkan pemahaman yang benar tentang bagaimana dunia ini bekerja, mempelajari “aturan main” segala aspek yang ada di dunia ini dan “hidup” didunia ini. Nah, masalahnya anak pada saat lahir dia tidak memiliki “konsep sosial” didalam kepalanya, oleh karena itu anak perlu tahu bagaimana aturan – aturan yang ada didalam dunia ini. Inilah Pendidikan Karakter, mudah kan? Supaya tidak kena kartu kuning, jangan melanggar. Jika melanggar lagi ya kartu merah. Sehingga banyak dari pemain sepak bola jika kesal terhadap team lawan selalu berusaha menjaga sikap dengan berusaha menghormati wasit dan tetap mengeluarkan uneg-uneg nya. Ya inilah dunia manusia, terkadang ada yang sesuai dan tidak tetapi diperlukan aturan untuk membuat semuanya teratur. Dalam permainan sepak bola pemain inti dalam sebuah pertandingan adalah wasit. Banyangkan jika bermain tidak ada wasit maka kemungkinan besar bukan pertandingan sepak bola lagi yang kita lihat. Tetapi UFC (Ultimate Fighting Championship) di lapangan sepak bola, alias tarung bebas dilapangan sepak bola. Sama dalam dunia pendidikan di sekolah perlau ada figure yang berperan seperti wasit dalam pertandingan sepak bola yang menjadi “penjaga” aturan di sekolah. Dan seringkali hal inilah yang menjadi kelemahan, wasit di sekolahnya tidak berfungsi dengan baik. Sama halnya dirumah, orang tua kurang dapat menjadi wasit dengan baik. Sehingga pendidikan karakter kurang dapat berjalan dengan maksimal. Perlu kita ketahui semua, pendidikan karakter bukan semata-mata memberikan pengetahuan semata tetapi menetapkan aturan dan konsekuensi dilingkungan sekolah dan dirumah. Dalam peraturan sekolah misal: anak tidak bawa buku pelajaran maka konsekuensinya mendapatkan tugas tambahan. Ini harus jelas dan konsisten, serta dikomunikasikan kepada semua pihak termasuk orang tua. Jika kita melanggar aturan lalu lintas maka jelas kita kena tilang, dan kita bisa pilih mau slip merah atau biru. Merah bayar di tempat, jika biru kita bayar di tempat yang ditunjuk untuk mengurusi tilang (Bank BRI). Dan ini konsisten dan semua masyarakat Indonesia yang menggunakan kendaran bermotor sudah tahu. Inilah dasar dari pendidikan karakter. Ada aturan yang jelas dan konsekuensi. Berikutnya, memang sebaiknya seorang yang bertanggung jawab dibidang pendidikan karakter adalah seorang yang memiliki minat, dalam dunia “kemanusian” tidak mesti psikolog. Kenapa sebab ini berkaitan dengan menata aturan dan konsekuensi bagi anak didik. Tentunya aturan ini harus ditata berdasarkan jenjang dan usia dan skala pelanggaran. Misal: hukuman anak yang mencuri atau merusak dengan sengaja property sekolah tentunya akan berbeda dengan anak yang lupa membawa alat tulis, atau tidak membawa catatan. Nah, yang terpenting bagi kita semua bahwa pendidikan karakter bukanlah sesuatu yang rumit. Ini sangat mudah dan ada banyak sekali contohnya disekitar kita, tinggal kita mau apa tidak. Perlu upaya untuk menerapkan ini, kita perlu mengetahui dan belajar tentang seluk beluk manusia dan bagaimana mengatasinya. Sebab manusia saat dilahirkan tidak disertai manual book-nya, lain seperti Black Berry yang kita beli dan sudah disertakan manual book-nya dan ada petunjuk bagaimana menggunakannya.

Thursday, February 9, 2012

OVJ - Kite Lagi

Bangun pagi-pagi makan sahur nonton tipi
Pencet-pencet remot keluarnya ik tipi
Coba-coba lagi loe nonton tipi sebelah
Eh tapi loe bosen malah nontonya kite lagi

Emangnya loe pade kagak bosan nonton kite
Padahal jam 8 tadi loe nonton oVeje
Pada kagak enek ape liat muke kite
Mata sepet-sepet milih nontonnye kite lagi (ampun dah...)

Ada Parto, Sule dan Andre
Ada Ais ame Si Unuy
Kite semue akan menghibur
Walau ceritanye sedikit ngawur

Kite lagi, kite lagi, kite lagi
Kite Lagi nongol di tipi
Ayo doa bersame-same
Yang nonton kite banyak pahale, amin

Emangnya loe pade kagak bosan nonton kite
Padahal jam 8 tadi loe nonton opeje
Pada kagak enek ape liat muke kite
Mata sepet-sepet milih nontonnye kite lagi (kite lagi mang)

Ada Parto, Sule dan Andre
Ada Ais ame Si Unuy
Kite semue akan menghibur
Walau ceritanye sedikit ngawur

Kite lagi, kite lagi, kite lagi
Kite Lagi nongol di tipi
Ayo doa bersame-same
Yang nonton kite banyak pahale, amin...
Amin...

Wali - Nenekku Pahlawanku

Jujur aku mengaku
Ku sakit hati padamu
Mengapa kau lukai aku
Mengapa putuskan diriku
Untung ada nenekku
Nenek bilang kepadaku
Bahwa bila gugur satu
Akan tumbuh sepuluh ribu

Reff:
Aku tak menangisimu huhuhu
Ku masih bisa tertawa hahaha
Walau kau telah lukai aku
Nenek bilang kuat-kuat
‘tuk apa menangisimu huhuhu
Lebih baik ku tertawa hahaha
Walau kau pergi jauh dariku
Nenek bilang kuat kuat
Mau tahu rasanya
Sakit hati itu apa
Pernahkah kau disengat lebah
Itu lebih katanya
Oh nenekku pahlawanku
Pantang mundur nasehatiku
Bahwa bila gugur satu
Akan tumbuh sepuluh ribu
Back to Reff:
Jangan kau menangisiku huhuhu
Lebih baik kau tertawa hahaha
Aku tak pergi jauh darimu
Nenekku bilang salah faham
‘tuk apa menangisiku huhuhu
Lebih baik kau tertawa hahaha
Aku tak pergi jauh darimu
Nenekku bilang salah faham
Aku aku
Back to Reff:

Wednesday, January 25, 2012

Anak Q sayang

"Ayo, duduk sama mama nak.... Biar anak mama cepat besar," Syifa menimang-nimang bayi yang ada di tangannnya sembari menyusuinya.
"Nanti kalau sudah besar, mama ingin Aziz jadi anak yang pintar, sukses, dan kuat biar bisa melindungi mama dari orang-orang yang ada di sana," Syifa memandang orang-orang yang lalu lalang di hadapannya. Syifa merasa setiap dari mereka menatap dirinya dan bayinya dengan raut wajah yang aneh.
"Apa kalian lihat-lihat?!! Mau menculik bayi saya ya?!! Pergi sana!!!" bentak Syifa dengan suara yang keras kepada segerombolan bocah yang memandanginya, menunjuk-nunjuk, serta menertawakannya. Namun, terlihat pula ekspresi jijik dan ketakutan dari sekumpulan bocah itu. Syifa tidak pernah mengerti mengapa mereka bersikap seperti itu kepadanya dan bayinya.
Tiba-tiba Syifa merasa sangat ketakutan. Dia terlihat begitu gemetaran. Saking gemetarnya,hampir saja ia melepaskan bayi di pelukannya. Semua orang seakan menatapnya dengan pandangan tajam. Syifa merasa bahwa dirinya telah melakukan suatu kesalahan fatal.
Syifa pun berlari mencari perlindungan. Ditemukannya sebuah pohon beringin besar di tengah taman kota itu. Syifa kemudian menuju ke sana dan bersembunyi di balik pohon itu.
"Sekarang kita aman, nak. Jangan bersuara ya, nanti mereka datang ke sini dan menemukan kita!" bisik Syifa kepada bayi mungilnya.
"Anakku sayang, jangan menangis..... Janganlah kamu takut...... Mama di sini selalu menjagamu.....," Syifa melantunkan sebuah lagu tidur untuk bayinya.
"Mama tidak akan meninggalkanmu..... Mama akan selalu di sampingmu, seperti mama yang ingin kamu selalu di samping mama...... Tidak ada yang bisa memisahkan kita............................... Meskipun Tuhan yang menghendakinya," Syifa meneruskan lantunan lagunya dan perlahan mulai meneteskan air matanya.
_ _ _ _ _ _ _ _ _
Matahari telah terbenam. Suara malam dan lolongan serigala kini menghiasi malam purnama itu. Syifa yang dari tadi terus melantunkan lagu, kini memandangi wajah bayi dalam pelukannya itu. Sinar bulan menerangi wajah sang bayi, dan perlahan wajah sang bayi mulai terlihat jelas.
Syifa kemudian mengambil seikat tali yang telah dipersiapkannya sejak 2 hari yang lalu. Diikatkannya tali itu pada cabang beringin yang kuat dan kokoh. Lalu ia memanjat pohon beringin itu bersama bayi yang digendongnya. Ia pun kembali melantunkan lagu kepada sang bayi untuk terakhir kalinya.
"Anakku sayang, jangan menangis..... Janganlah kamu takut...... Mama di sini selalu menjagamu.... Mama tidak akan meninggalkanmu..... Mama akan selalu di sampingmu, seperti mama yang ingin kamu selalu di samping mama.....," Syifa menghentikan lantunan lagunya sejenak. ……… bersambung!!!